PPL

PPL
Aku tak akan melupakan murid2ku...

Kamis, 18 Juli 2013

Bapisah Bukannyo bacarai


Sambutan dari salah seorang Guru Pamong pada acara perpisahan Mahasiswa PPL


Inilah kami Guru-guru Muda, sama2 praktek mengajar di  SMA N 3 PADANG PANJANG, Ada yang dari UNP dan ada yg dari STAIN Batusangkar. Sebagai guru muda, belum ada tempat duduk dan meja khusus di sediakan oleh sekolah,,hehe

 
 Guru-guru Muda PPL dari STAIN dan UNP..

Ruangan kecil yang di belakang itu, sangat berkesan dan penuh makna bagi aku,,itulah ruangan guru muda, waktu aku PL dan teman2 ku,  biasanya kalau aku paling cepat jam setengah tujuh atau paling lambat JAM 7 aku sudah nyampai disekolah,tas dinas aku, aku tarok di tempat meja pamong aku yaitu Ibunda Hema Anita, S.Ag, 

Selama PL aku berulang tiap hari, dari simpang kiambang (Batusangkar) ke padang panjang, lebih kurang 80 menit,  mobil Yanti Padang-Batusangkar adalah mobil langganan aku setiap pagi. pagi2 setelah selesai sholat subuh aku sudah siap menanti di depan simpang kiambang menuju padang panjang, siap subuh aku sudah berangkat, tidak pernah aku merasa lelah, dan mengeluh, tidak pernah aku telat datang ke sekolah...,,tidak pernah aku alfa sama sekali, karena aku YAKIN, dan  menyadari ada ALLAH SUBHANAHU WATA'ALA yang akan membalas dan mengawasi semuanya, aku berniat dari awal bahwa PPL yang aku laksanakan adalah sebagai ajang pengamalan ilmu yang telah aku dapatkan kepada anak didik, aku niatkan semua yang aku lakukan adalah IBADAH karena Allah, Allah lah yang tahu semua itu. harapan aku hanya kepada Allah SWT, Mudah2an Allah selalu memberikan kejutan2 dan harapan yg membawa kebahagiaan hati ini.,....sampai sekarang aku masih tetap merasakan kenangan kebahagiaan rohani ini dari PPL yang telah aku laksanakan  itu...


 
Harapan...,,Jangan sampai Putus Perjuanganmu Ananda..

Sekapur sirih

Ucapan terimakasih aku/ umumnya kami semua:
  1. kepada Bapak ketua STAIN Batusangkar 
  2. kemudian kepada Bapak dan Ibunda Dosen pembimbing lapangan yang telah bersusah payah membimbing dan mengarahkan kami.
  3. kepada bapak kepala sekolah SMA N 3 Padang Panjang yang telah bersedia menerima kami dengan senang hati, untuk melaksanakan PPL di sekolah... 
  4. kemudian kepada Guru pamong, yg telah bersusah payah membimbing kami sehingga PPL berjalan dg baik...

Secara pribadi aku tidak dapat membalas kebaikan ibunda dosen pembimbing aku waktu PPL, terutama Guru pamong aku, darinya aku mendapatkan banyak pengalaman mengajar, bagaimana menghadapi siswa, hanya dengan do,a ku dapat membalasnya semua ini,,mudah2n segala amal ibadah  ibuk  Allah yang akan membalasnya, melalui jalan yg tidak seorangpun yang tahu. yaitu jalan ghaib, Allah saja yang maha tahu..Amiin Allahumma Amiin.....

Wallahu 'alam...







Rabu, 17 Juli 2013

Masa-masa PPL


MASA-MASA  PPL DI SMA N 3 Padang Panjang

                                                          Suasana Upacara bendera senin

Siswa/i  dalam Suasana ujian mid semester
mengingatkan awak ketika ujian sma dulu
                                                                         Piket Pustaka

Mendampingi siswa/I pergi Hiking...




                                      Pesan Bapak..., jangan samapi putus perjuangan...

 



                            Pembelajaran dengan mencoba menerapkan metode Kartu


                                  

                                                      
                                                                   Murid2 aku kelas   X4


   Kelas X6
Disini, Lokal yang paling berkesan bagi aku mengajar...





Dalam Suasana Mengajar Murid-murid Seni baca Alquran.. Pembina-Zainal (Guru PPL->> STAIN Batusangkar)


Pertemuan terahir, mengajar seni baca Alquran

























DAFTAR ABSENSI SISWA PESERTA SENI BACA ALQUR'AN (TILAWAH)
UPTD. SMA NEGERI 3 PADANG PANJANG TAHUN 2013














No NAMA SISWA KELAS

                   
1 IVON RIDWAN XI IPS 1                      
2 ADINDA NUR. R X. 8                      
3 ADITYA RAHMAN X. 3                      
4 AFTIA XI IPA 2                      
5 BOBY ATMA WANNARTA XI IPA 1                      
6 EGGA SENTIA. A X. 1                      
7 FAUZI FITRI. N XI IPA 1                      
8 FEFTY ANGGRAINI X 2                      
9 GELISKA WAHYUNI X 1                      
10 HADIEL FITRA X 3                      
11 M. FARDENO QADR X 3                      
12 NOFLITA SRI WENI. Y X 2                      
13 NOVITA SARI X 2                      
14 PARMIA NINGSIH. S XI IPS 1                      
15 PUTRI INDAH .PS X 3                      
16 RESKI SEPTIANITA XI IPA2                      
17 RISKA PERMATA SARI X 1                      

 PESAN SINGKAT :

Ananda, bapak cinta sama ananda semua, bapak sayang sama kamu semua, ikhlas dalam memberikan ilmu ini buat kalian,,, pertemuan terahir ini, bapak berpesan, agar ananda selalu rajin belajar, jangan melawan pada guru siapapun guru kita, dan optimislah dalam menggapai harapan atau cita-citamu,. sinarilah hati ananda dengan membaca Alquran, !! tahukah ananda??  tidak ada suatu buku bacaan  yang dibaca oleh orang yang mengerti dan tdk mengerti seperti Alquran, tidak ada suatu buku bacaan yang di cari penafsirannya, tidak kering2 penafsiran itu sampai akhir zaman spt halnya alquran,..

Bapak tidak bosan-bosannya mengingatkan. dan memang tidak akan pernah bosan. Jangan lupa sholat lima waktu, Jangan ditinggalkan y ananda, karena itulah yang akan dapat membahagiakan Rohani kita...

Ahirnya..., bapak mohon maaf kepada ananda semuanya.., andaikata selama PBM dengan bapak, bapak sering memarahi ananda smua, bapak sering memarahi kalian, itu bukan berarti bapak benci, itu pertanda apak sayang sama kalian, pertanda bapak cinta sama kalian. supaya ananda berubah kearah yang baik.  "apak sayang sama kalian smua, yang apak benci adalah akhlak ananda yang tidak baik itu" 

Ananda ku sekalian. Akhirnya hari ini apak pamit....
kok ado jarum nan patah jan di simpan di dalam peti, kok ado kato2 apak yg salah salamo koo, jan di simpan di dalam hati..

kok ado sumua di ladang 
buliahlah kito menumpang mandi, 
kok ado umua kito lai samo panjang
lain waktu dan kesempatan kita jumpa lagi..
kok indak ka di SMA N 3 Padang Panjang
insyaallah samo-samo indak bajanji awak,  berjumpa kita di bawah batang baringin!!   ^_^

teruskalah perjuangan mu Ananda ku smuanya.....!!

****









Selasa, 04 Juni 2013

MEMAHAMI KETELADANAN RASULULLAH DALAM MEMBINA UMAT PERIODE MEDINAH



                                   


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan      : SMA
Mata Pelajaran             : PAI
Kelas/Semester            : X/ II
Alokasi Waktu             : 2 x 45  Menit (1 Kali Pertemuan)

A.    Standar Kompetensi
1.      Memahami Keteladanan Rasulullah dalam membina Umat Periode Medinah
2.      Kompetensi Dasar
1.      Menjelaskan latar belakang hijrah Rasulullah SAW
2.      Menjelaskan strategi dakwah dan keberasilan yang diperoleh Rasulullah SAW  periode medinah
3.      Indikator
1.      Menjelaskan latar belakang hijrah Rasulullah SAW
2.      Menjelaskan strategi dakwah dan keberasilan yang diperoleh Rasulullah SAW  periode medinah
3.      Tujuan
1.      Siswa mampu menjelaskan latar belakang hijrah Rasulullah SAW
2.      Siswa mampu Menjelaskan strategi dakwah dan keberasilan yang diperoleh Rasulullah SAW  periode medinah

MATERI AJAR
a.      Pengertian Hijrah
Kata hijrah berasal dari bahasa arab yaitu  هِجْرَة paling tdk mmiliki 2 arti yang harus diketahui umat islam
Pertama, Hijrah secara fisik, meninggalkan negeri kafir (mekah), pindah kenegeri islam medinah dipraktekkan oleh rasulullah saw brsama para sahabat pada tanggal 12 rabiul awal tahun pertama hijriah bertepatan dg tggal 28 juni 622 M

Tujuan beliau bserta para shbtnya yaitu
a)      Menyelamatkan diri dan umat islam dari tekanan, ancaman, dan kekerasan yang dilakukan oleh kafir qurais
b)      Agar mendapat keamanan dan kebebasan dalam beribadahserta berdakwah
Kedua, hijrah berarti meninggalkan semua perbuatan yang dilarang dan dimurkai allah swt untuk melakukan amal sholeh yang disuruh allah swt dan diridoinya. Arti hijrah yang kedua ini wajib di amalkan oleh setiap umat islam.
Rasulullah bersabda:
Orang-orang yang berhijrah adl orang-orang yang meninggalkan apa yang dilarang allah swt (hr.bukhari)
b.      Latar Belakang Hijrah Rasulullah SAW
Selama 13 tahun Nabi Muhammad saw. berdakwah di Mekkah, perhatian beliau masih tercurah pada pembinaan akidah dan penghayatan keagamaan semata. Hal itu disebabkan karena situasi dan kondisi di lingkungan masyarakat Mekah pada waktu itu tidak begitu kondusif, akibat ancaman dan kebencian oleh kaum kafir Quraisy Mekah terhadap Islam.
Namun setelah Nabi Muhammad saw. dan para pengikutnya melakukan hijrah ke Madinah, maka strategi dakwah pun dirubah menjadi dakwah yang terfokus pada politik, ekonomi, dan ilmu pengetahuan, tanpa meninggalkan dakwah tentang keimanan.
Hal-hal yang melatar belakangi hijrah Rasulullah adalah:
1)            Adanya perintah dari Allah swt.
2)            Kaum Muslimin yang terancam hidup dan jiwanya akibat kebencian kaum kafir Quraisy terhadap Islam.
3)            Bai’at Aqabah kedua, Rasulullah membai’at 70 orang dari suku Aus dan Khazraj yang berasal dari Yatsrib.
Firman Allah yang berkenaan dengan hijrah: QS An-Nisa ayat 97-98:
¨bÎ) tûïÏ%©!$# ãNßg9©ùuqs? èps3Í´¯»n=yJø9$# þÏJÏ9$sß öNÍkŦàÿRr& (#qä9$s% zNŠÏù ÷LäêZä. ( (#qä9$s% $¨Zä. tûüÏÿyèôÒtGó¡ãB Îû ÇÚöF{$# 4 (#þqä9$s% öNs9r& ô`ä3s? ÞÚör& «!$# Zpyèźur (#rãÅ_$pkçJsù $pkŽÏù 4 y7Í´¯»s9'ré'sù öNßg1urù'tB æL©èygy_ ( ôNuä!$yur #·ŽÅÁtB ÇÒÐÈ žwÎ) tûüÏÿyèôÒtFó¡ßJø9$# šÆÏB ÉA%y`Ìh9$# Ïä!$|¡ÏiY9$#ur Èbºt$ø!Èqø9$#ur Ÿw tbqãèÏÜtGó¡o \'s#Ïm Ÿwur tbrßtGöku WxÎ7y ÇÒÑÈ
97“Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya : "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?". mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?". orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali”
98.  Kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah),
[342]  yang dimaksud dengan orang yang menganiaya diri sendiri di sini, ialah orang-orang muslimin Mekah yang tidak mau hijrah bersama nabi sedangkan mereka sanggup. mereka ditindas dan dipaksa oleh orang-orang kafir ikut bersama mereka pergi ke perang Badar; akhirnya di antara mereka ada yang terbunuh dalam peperangan itu.
Untuk melindungi diri dari tekanan kaum kafir Quraisy, Nabi Muhammad berencana hijrah ke kota Yasrib  (sekarang bernama Madinah). Tetapi kaum kafir mengetahui rencana ini, lalu mereka pun mengadakan sidang yang disebut Darun Nadwa. Dalam sidang ter sebut kaum kafir melibatkan beberapa tokoh, antara lain Abu Jahal, Abu lahab, Jubair bin Muth’im dan beberapa tokoh lainnya. Mereka bersidang untuk mencari cara untuk menggagalkan kepindahan kaum muslimin tersebut.
Dalam sidang itu terdapat beberapa usulan, antara lain: Pertama, Muhammad harus ditangkap dan ditahan. Tapi keputusan ini terdapat resiko, jika Muhammad ditangkap dan ditahan maka sahabat dan sanak familinya tidak akan tinggal diam, mereka pasti berani mempertaruhkan jiwa dan raga untuk membela Muhammad.  Kedua, Muhammad harus diusir dari Mekkah, tetapi resikonya perdagangan akan kandas.
Kemudian seseorang dari tokoh kaum kafir ada yang mempunyai ide bahwa jalan yang terbaik adalah membunuh Nabi Muhammad. Maka kaum kafir pun memutuskan masing- masing dari kabilah harus memilih pemuda yang paling berani dan dapat dipercaya yang dapat membunuh Nabi muhammad secara bersama sama, sehingga terkumpul 12 orang pemuda yang berani dan handal. Mereka dipimpin oleh seorang pemuda gagah berani yang bernama Suraqah.
Setelah Nabi Muhammad mengetahui keputusan kaum kafir, Malaikat Jibril pun turun dan membawa wahyu dari Allah yang seperti dalam Qs. Al-anfaal: 30
Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.
Setelah menyampaikan wahyu tersebut, Jibril berkata:
“Wahai Rasulullah! Janganlah engkau tidur malam ini di atas tempat tidur engkau yang engkau telah biasa tidur di atasnya. Sesungguhnya Allah menyuruh engkau untuk berangkat hijrah ke Madinah.”
Setelah menerima wahyu tersebut, Rasulullah meninggalkan rumahnya menuju rumah Abu Bakar. Beliau memberi tahu bahwa Allah telah memberi izin untuk berhijrah. Dan Abu Bakar diminta dapat menemaninya dalam perjalanan hijrah itu. Setelah itu Abu Bakar mempersiapkan bekal yang diperlukan, dan Asma’ putrinya, membantu untuk menyiapkan makanan
Kemudian Rasulullah dan Abu Bakar meninggalkan rumah dari pintu belakang. Beliau berdua berlari tergesa-gesa sebelum matahari terbit. Abu Bakar menyuruh anaknya yang bernama Abdullah untuk menjadi mata-mata dan mencari informasi tentang rencana kaum kafir. Abu Bakar juga memerintah ham ba sahayanya yang bernama Amir bin Fahirah untuk mengembala kambing sekaligus menjadi mata-mata di dekat tempat persembunyiannya.
Rasulullah bersama Abu Bakar bersembunyi di gua Tsur. Dan dari sini dari sebuah pondok yang terletak dibelakang rumah itu sekawan ini bertolak meninggalkan kota mekah didalam malam yang gelap itu menuju kearah selatan, kesana kesebuah bukit konon bernama “Djabbal’tsur” dan didalam sebuah gua yang terletak dilerengnya, mereka masuk bersembunyi.
c.       Menjelaskan strategi dakwah dan keberasilan yang diperoleh Rasulullah SAW  periode medinah

Strategi Dakwah Rasulullah SAW
Tentu saja dalam menjalankan dakwahnya Rasulullah SAW menggunakan tata cara atau strategi yang sangat baik dan cocok untuk lingkungan masyarakat sekitarnya. Beberapa corak dan ragam Strategi dakwah Rasulullah SAW diantaranya :
1.       Lemah lembut dan kasih sayang
2.       Tanpa mengenal putus asa
3.       Suri tauladan atau contoh yang baik
4.       Siap menghadapi tantangan serta pantang menyerah
5.       Pemaaf
Pokok-pokok pikiran yang dijadikan strategi dakwah Rasulullah periode madinah adalah:
1.      Berdakwah dimulai dari diri sendiri, maksudnya sebelum mengajak orang lain meyakini kebenaran islam dan mengamalkan ajarannya, maka terlebih dahulu orang yang berdakwah itu lebih dulu meyakini kebenaran islam dan mengamalkan ajarannya.
2.      Cara metode melaksanakan dakwah sesuai dengan petunjuk Allah dalam surat An-Nahal:125
3.      Berdakwah itu hukumnya wajib bagi Rasulullah dan umatnya. Dalil wajibnya Qs. Aliimbran: 104 dan hadist Rasulullah.
بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)
4.      Berdakwah dilandasi dengan niat yang iklas karena Allah semata, bukan dengan niat untuk memperoleh popularitas dan keuntungan yang bersifat materi.
Umat Islam dalam melaksanakan tugas dakwahnya, selain harus menerapkan pokok-pokok pikiran yang dijadikan sebagai strategi dakwah Rasulullah SAW, juga hendaknya meneladani strategi Rasulullah SAW dalam membentuk masyarakat Islam atau masyarakat madani di Madinah.
Masyarakat Islam atau masyarakat madani adalah masyarakat yang menerapkan ajaran Islam pada seluruh aspek kehidupan sehingga terwujud kehidupan bermasyarakat yang baldatun tayyibatun wa rabbun gafur, yakni masyarakat yang baik, aman, tenteram, damai, adil, dan makmur di bawah naungan rida Allah SWT dan ampunan-Nya.
Usaha-usaha Rasulullah SAW dalam mewujudkan masyarakat Islam seperti tersebut adalah :
a.       Membangun Masjid
Masjid yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah SAW di Madinah ialah Masjid Quba, yang berjarak ± 5 km, sebelah barat daya Madinah. Masjid Quba ini dibangun pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijrah (20 September 622 M).
Setelah Rasulullah SAW menetap di Madinah, pada setiap hari Sabtu, beliau mengunjungi Masjid Quba untuk salat berjamaah dan menyampaikan dakwah Islam.
Masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya ada Masjid Nabawi di Madinah. Ukurannya cukup besar, dibangun di atas sebidang tanah dekat rumah Abu Ayyub Al-Anshari. Dindingnya terbuat dari tanah liat, sedangkan atapnya dari daun-daun dan pelepah kurma. Di dekat masjid itu dibangun pula tempat tinggal Nabi Muhammad saw dan keluarganya. Masjid ini dibangun secara gotong royong oleh kaum: Muhajirin dan Anshor, yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan peletakan batu kedua, ketiga, keempat, dan kelima dilaksanakan oleh para sahabat terkemuka yakni : Abu Bakar r.a., Umar bin Khattab r.a., Utsman bin Affan r.a., dan Ali bin Abu Thalib k.w.
Mengenai fungsi atau peranan masjid pada masa Rasulullah SAW adalah sebagai berikut :
1.       Masjid sebagai sarana pembinaan umat Islam di bidang akidah, ibadah, dan akhlak.
2.       Masjid merupakan sarana ibadah, khususnya salat lima waktu, salat Jumat Tarawih, salat Idul Fitri, dan Idul Adha. (Lihat Q.S. Al-Jinn, 72 : 18 !).
3.       Masjid merupakan tempat belajar dan mengajar tentang agama Islam bersumber kepada A1-Qur’an dan Hadis.
4.       Menjadikan masjid sebagai sarana kegiatan sosial. Misalnya sebagai tempat penampungan zakat, infak, dan sedekah dan menyalurkannya kepada yang berhak menerimanya, terutama para fakir miskin dan anak-anak yatim terlantar.
5.        Masjid sebagai tempat pertemuan untuk menjalin hubungan persaudaraan sesama Muslim (ukhuwah Islamiah) demi terwujudnya persatuan.
6.       Menjadikan halaman masjid dengan memasang tenda, sebagai tempat pengobatan para penderita sakit, terutama para pejuang Islam yang menderita luka ikibat perang melawan orang-orang kafir. Sejarah mencatat adanya seorang perawat wanita terkenal pada masa Rasulullah SAW yang bernama “Rafidah”.
7.       Rasulullah SAW menjadikan masjid sebagai tempat bermusyawarah dengan para sahahatnya. Masalah-masalah yang dimusyawarahkan antara lain ; usaha usaha untuk mengatasi kesulitan, usaha-usaha untuk memajukan umat Islam, dan strategi peperangan melawan musuh-musuh Islam agar memperoleh kemenangan,
b.      Mempersaudarakan antara Kaum Muhajirin dan Ansar
Muhajirin adalah para sahahat Rasulullah SAW penduduk Mekah yang berhijrah ke Madinah. Ansar adalah para sahabat Rasulullah SAW penduduk asli Madinah yang memberikan pertolongan kepada kaum Muhajirin.
Rasulullah SAW bermusyawarah dengan Abu Bakar r.a. dan Umar bin Khattab r.a. mempersaudarakan antara Muhajirin dan Ansar, sehingga terwujud persatuan yang tangguh. Hasil musyawarah memutuskan agar setiap orang Muhajirin mencari dan mengangkat seorang dari kalangan Ansar menjadi saudaranya senasab (seketurunan), dengan niat ikhlas karena Allah SWT. Demikian juga sebaliknya orang Ansar.
Rasulullah SAW memberi contoh dengan mengangkat Ali bin Abu Thalib sebagai saudaranya. Apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dicontoh oleh seluruh sahahatnya misalnya :
a.       Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasuluhlah SAW, pahlawan Islam yang pemberani bersaudara dengan Zaid bin Haritsah, mantan hamba sahaya, yang kemudian dijadikan anak angkat Rasulullah SAW.
b.      Abu Bakar Ash-Shiddiq, bersaudara dengan Kharizah bin Zaid.
c.       Umar bin Khattab bersaudara dengan Itban bin Malik Al Khazraji (Ansar).
d.      Utsman bin Affan bersaudara dengan Aus bin Tsabit.
e.      Abdurrahman bin Auf bersaudara dengan Sa’ad bin Rabi (Ansar).
Demikianlah seterusnya setiap orang Muhajirin dan orang Ansar, termasuk Muhajirin setelah hijrahnya Rasulullah SAW dipersaudarakan secara sepasang-sepasang, layaknya seperti saudara senasab.
Persaudaraan secara sepasang-sepasang seperti tersebut, ternyata membuahkan hasil sesama Muhajirin dan Ansar terjalin hubungan persaudaraan yang lebih baik. Mereka saling mencintai, saling menyayangi, hormat-menghormati, dan tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.
Kaum Ansar dengan ikhlas memberikan pertolongan kepada kaum Muhajirin berupa tempat tinggal, sandang pangan, dan lain-lain yang diperlukan. Namun kaum Muhajirin juga tidak diam berpangku tangan, mereka berusaha sekuat tenaga untuk mencari nafkah agar dapat hidup mandiri. Misalnya Abdurrahman bin Auf menjadi pedagang, Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Ali bin Abu Thalib menjadi petani kurma.
Kaum Muhajirin yang belum mempunyai tempat tinggal dan mata pencaharian oleh Rasulullah SAW ditempatkan di bagian Masjid Nabawi yang beratap yang disebut Suffa dan mereka dinamakan Ahlus Suffa (penghuni Suffa). Kebutuhan-kebutuhan mereka dicukupi oleh kaum Muhajirin dan Ansar secara bergotong-royong. Kegiatan Ahlus Suffa itu antara lain mempelajari dan menghafal Al-Qur’an dan Hadis, kemudian diajarkannya kepada yang lain. Sedangkan apabila terjadi perang antara kaum Muslimin dengan kaum kafir, mereka ikut berperang.
c.       Perjanjian Bantu-Membantu antara Umat Islam dan Umat Non-Islam
Pada waktu Rasulullah SAW menetap di Madinah, penduduknya terdiri dari tiga golongan, yaitu umat Islam, umat Yahudi (Bani Qainuqa, Bani Nazir dan Bani Quraizah), dan orang-orang Arab yang belum masuk Islam.
Rasulullah SAW membuat perjanjian dengan penduduk Madinah non-Islam dan tertuang dalam Piagam Madinah. Isi Piagam Madinah itu antara lain:
1.       Setiap golongan dari ketiga golongan penduduk Madinah memiliki hak pribadi, keagamaan dan politik. Sehubungan dengan itu setiap golongan penduduk Madinah berhak menjatuhkan hukuman kepada orang yang membuat kerusakan dan memberi keamanan kepada orang yang mematuhi peraturan.
2.       Setiap individu penduduk Madinah mendapat jaminan kebebebasan beragama.
3.       Seluruh penduduk Madinah yang terdiri dan kaum Muslimin, kaum Yahudi, dan orang-orang Arab yang belum masuk Islam sesama mereka hendaknya saling membantu dalam bidang moril dan materil. Apabila madinah diserang musuh, maka seluruh penduduk Madinah harus bantu-membantu dalam mempertahankan kota Madinah.
4.       Rasulullah SAW adalah pemimpin seluruh penduduk Madinah. Segala perkara dan perselisihan besar yang terjadi di Madinah harus diajukan kepada Rasulullah SAW untuk diadili sebagaimana mestinya.
d.      Meletakkan Dasar-dasar Politik, Ekonomi, dan Sosial yan Islami demi Terwujudnya Masyarakat Madani
Islam tidak hanya mengajarkan bidang akidah dan ibadah, tetapi mengajarkan juga bidang politik, ekonomi, dan sosial, yang kesemuanya bersumber pada Al Qur’an dan Hadis.
Pada masa Rasulullah, penduduk Madinah mayoritas sudah beragama Islam, sehingga masyarakat Islam sudah terbentuk, maka adanya pemerintahan Islam merupakan keharusan. Rasulullah SAW selain sebagai seorang nabi dan rasul, juga tampil sebagai seorang kepala negara (khalifah).
Sebagai kepala negara, Rasulullah SAW telah meletakkan dasar bagi sistem politik islam, yakni musyawarah. Melalui musyawarah, umat Islam dapat mengangkat wakil-wakil rakyat dan kepala pemerintahan, serta membuat peraturan peraturan yang harus ditaati oleh seluruh rakyatnya. Dengan syarat, peraturan peraturan itu tidak menyimpang dan tuntunan Al-Qur’an dan Hadis (dalil naqlinya lihat QS. An-Nisã’, 4: 59).
Dalam bidang ekonomi Rasulullah SAW telah meletakkan dasar bahwa system ekonomi Islam itu harus dapat menjamin terwujudnya keadilan sosial.
Dalam bidang sosial kemasyarakatan, Rasulullah SAW telah meletakkan dasar antara lain adanya persamaan derajat di antara semua individu, semua golongan, dan semua bangsa. Sesuatu yang membedakan derajat manusia ialah amal salehnya atau hidupnya yang bermanfaat (lihat Q.S. Al-Hujurat, 49: 13).
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah
Dakwah Rasulullah SAW periode Madinah berlangsung selama sepuluh tahun, yakni dari semenjak tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijrah sampai dengan wafatnva Rasulullah SAW tanggal 13 Rabiul Awal tahun ke-11 hijrah.
Materi dakwah yang disampaikan Rasulullah SAW pada periode Madinah, selain ajaran Islam yang terkandung dalam 89 surah Makkiyah dan Hadis periode Mekah, juga ajaran Islam yang rerkandung dalam 25 surah Madaniyah dan hadis periode Madinah. Adapun ajaran Islam periode Mekah sudah dikemukakan dalam Bab 6 semester pertama buku ini. Sedangkan ajaran Islam yang rerkandung pada 25 surah Madaniyah dan hadis periode Madinah, umumnya ajaran Islam tentang masalah sosial kemasyarakatan.
Mengenai objek dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah adalah orang-orang yang sudah masuk Islam dan kalangan Muhajirin dan Ansar. Juga orang-orang yang belum masuk Islam seperti kaum Yahudi penduduk Madinah, para penduduk di luar kota Madinah yang termasuk bangsa Arab, dan yang tidak termasuk bangsa Arab.
Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT bukan hanya untuk bangsa Arab tetapi untuk seluruh umat manusia di dunia, Allah SWT berfirman QS. Al-Anbiyã’, 21: 107
!$tBur š»oYù=yör& žwÎ) ZptHôqy šúüÏJn=»yèù=Ïj9 ÇÊÉÐÈ
“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
Dakwah Rasulullab SAW yang ditujukan kepada orang-orang yang sudah masuk Islam (umat Islam) bertujuan agar mereka mengetahui seluruh ajaran Islam baik yang diturunkan di Mekah ataupun yang diturunkan di Madinah, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka betul-betul menjadi umat yang bertakwa. Selain itu Rasulullah SAW dibantu oleh para sahabatnya melakukan usaha-usaha nyata agar terwujud persaudaraan sesama umat Islam dan terbentuk masyarakar madani di Madinah. Usaha-usaha nyata Rasulullah SAW seperti tersebur akan dibahas pada sub pokok bahasan tentang strategi Rasulullah dalam membentuk masyarakat madani di Madinah.
Mengenai dakwah yang ditujukan kepada orang-orang yang belum masuk Islam bertujuan agar mereka bersedia menerima Islam sebagai agamanya, mempelajari ajaran-ajarannya dan mengamalkannya, sehingga mereka menjadi umat Islam yang senantiasa beriman dan beramal saleh, yang berbahagia di dunia serta sejahtera di akhirat.
Tujuan dakwah Rasulullah SAW yang luhur dan cara penyampaiannya yang terpuji, menyebabkan umat manusia yang belum masuk Islam banyak yang masuk Islam dengan kemauan dan kesadaran sendiri. Namun tidak sedikit pula orang-orang kafir yang tidak bersedia masuk Islam, bahkan mereka berusaha menghalang-halangi orang lain masuk Islam dan juga berusaha melenyapkan agama Islam dan umatnya dari muka bumi. Mereka itu seperti kaum kafir Quraisy penduduk Mekah, kaum Yahudi Madinah, dan sekutu-sekutu mereka.
Setelah ada izin dari Allah SWT untuk berperang, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Hajj, 22 : 39 dan Al-Baqarah, 2 : 90, maka kemudian Rasulullah SAW dan para sahabatnya menyusun kekuatan untuk menghadapi peperangan dengan orang kafir yang tidak dapat dihindarkan lagi.
Peperangan-peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para pengikutnya itu tidaklah bertujuan untuk melakukan penjajahan atau meraih harta rampasan perang, tetapi bertujuan untuk :
1.       Membela diri kehormatan, dan harta.
2.       Menjamin kelancaran dakwah, dan memberi kesempatan kepada mereka yang hendak menganutnya.
3.       Untuk memelihara umat Islam agar tidak dihancurkan oleh bala tentara Persia dan Romawi.
Setelah Rasulullah SAW dan para pengikutnya mampu membangun suatu negara yang merdeka dan berdaulat, yang berpusat di Madinah, mereka berusaha menyiarkan dan memasyhurkan agama Islam, bukan saja terhadap para penduduk Jazirah Arabia, tetapi juga ke luar Jazirah Arabia, maka bangsa Romawi dan Persia menjadi cemas dan khawatir kekuasaan mereka akan tersaingi. Oleh karena itu, bangsa Romawi dan bangsa Persia bertekad untuk menumpas dan menghancurkan umat Islam dan agamanya. Untuk menghadapi tekad bangsa Romawi dan Persia tersebut, Rasulullah dan para pengikutnya tidak tinggal diam sehingga terjadi peperangan antara umat Islam dan bangsa Romawi, yaitu pertama Perang Mut’ah pada tahun 8 H, di dekat desa Mut’ah, bagian utara Jazirah Arabia dan kedua Perang Tabuk pada tahun 9 H di kota Tabuk, bagian utara Jazirah Arabia. Sedangkan bangsa Persia selalu mengadakan penyerangan kepada wilayah kekuasaan umat Islam.
Peperangan lainnya yang dilakukan pada masa Rasulullah SAW seperti :
1)      Perang Badar Al-Kubra, terjadi pada tanggal 17 Ramadan tahun 2 H di sebuah tempat dekat Perigi Badar, yang letaknya antara Mekah dan Madinah. Peperangan ini terjadi antara Rasulullah SAW dan para pengikutnya dengan kaum kafir Quraisy yang telah mengusir kaum Muslimin penduduk Mekah untuk pindah ke Madinah dengan meninggalkan rumah dan harta benda. Mereka masih tetap bertekad untuk menghancurkan Islam dan kaum Muslimin di Madinah. Dalam Perang Badar ini kaum Muslimin memperoleh kemenangan yang gilang-gemilang.
2)      Perang Ubud, terjadi pada pertengahan Sya’ban tahun 3 H. Pada peperangan ini kaum Muslimin mengalami kekalahan.
3)      PerangAhzab (Khandaq), terjadi pada bulan Syawal tahun 5 H. Ahzab artinya golongan-golongan, yaitu gabungan kaum kafir Quraisy, kaum Yahudi, Bani Salim, Bani Asad, Gathfan, Bani Murrah, dan Bani Asyja, sehingga berjumlah 10.000 lebih. Pasukan Azhab ini menyerbu Madinah untuk menumpas Islam dan umat Islam. Atas inisiatif dari Salman Al-Farisi, untuk mempertahankan kota Madinah dibuat parit yang dalam dan lebar. Berkat inisiatif itu, kekompakan umat Islam dan pertolongan Allah SWT, dalam perang Ahzab ini umat Islam memperoleh kemenangan.
6.       Metode Pembelajaran
1.      Ceramah
2.      Make to mach (Mencari Pasangan)
3.      Tanya jawab
4.      Diskusi kelompok
5.      Talking stick
7.       Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Alokasi Waktu
1.      Pendahuluan/Pembuka
a)      Kegiatan Guru
1)      Menyiapkan mental siswa, diantaranya; membaca Basmalah dan berdoa, mengambil absen siswa, memeriksa kesiapan lokal dan siswa.
2)      Memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan menjelaskan tujuan pembelajaran
3)      Apersepsi dan mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan.
4)      Mengadakan preetes, untuk menguji pemahaman siswa mengenai materi yang akan diajarkan.
b)      Kegiatan Siswa
1)      Membaca Basamalah dan berdoa.
2)      Mendengarkan guru mengambil absen.
3)      Menyiapkan diri mengikuti PBM.
4)      Mendengarkan guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan metode yang digunakan dalam PBM.
5)      Menjawab pertanyaan guru seputar materi yang akan dipelajari, serta mengikuti preetes yang diadakan oleh guru.
15 menit

2.      Kegiatan Inti
a)      Eksplorasi
1)      Kegiatan Guru
a)      Guru menjelaskan meteri pembelajaran kepada siswa.
2)      Kegiatan Siswa
a)      Siswa mendengarkan dan memperhatikan  penjelasan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
b)      Siswa mencatat hal yang penting dari penyampaian materi dari guru.
b)      Elaborasi
1)      Kegiatan Guru
a)      Guru melibatkan peserta didik dalam menggali informasi mengenai materi pelajaran.
b)      Melibatkan peserta didik dalam pembelajaran, serta menciptakan suasana kelas yang kondusif dengan pola interaksi yang terarah.
c)      Guru memberikan kartu yang berisi materi dan pertanyaan kepada siswa.
d)     Guru menanyakan mengenai materi yang diajarkan berdasarkan kartu
e)      Guru mengambil kartu dan kemudian mengocok katu itu kembali sampai tiga kali
f)       Guru mengumpulkan kartu dan membagi siswa dalam beberapa kelompok
g)      Guru menanyakan kembali mengenai materi yang diajarkan
h)      Bagi siswa yang benar diberikan reword.
2)      Kegiatan Siswa
a)      Melibatkan diri dalam aktifitas pembelajaran.
b)      Siswa menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru berdasarkan kartu  kemudian mencari pasangan dan duduk dalam pasangan masing-masing
c)      Siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing
d)     Siswa menjawab pertanyaan guru
c)      Konfirmasi
1)      Kegiatan Guru
a)      Memberikan penguatan mengenai materi pelajaran.
b)      Menjawab pertanyan/persoalan yang belum dipahami oleh siswa.
2)      Kegiatan Siswa
a)      Mendengarkan penguatan materi   pembelajaran yang di sampaikan oleh guru.
b)      Menanyakan persoalan yang belum dipahami.
50 menit

3.      Penutup
a.       Kegiatan Guru
1)      Menyimpulkan hasil pembelajaran dengan bersamaan membimbing peserta didik mengambil kesimpulan hasil pembelajaran.
2)      Memberikan umpan balik kepada siswa berkenaan dengan materi pelajaran.
3)      Melakukan penilaian berkenaan dengan materi pelajaran.
4)      Memotivasi siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan sistem Riward.
5)      Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
6)      Menutup pembelajaran dengan membaca Hamdallah.
b.      Kegiatan Siswa
1)        Mendengarkan dan mencatat kesimpulan pembelajaran  pada hari itu.
2)        Mengikuti penilaian yang dilaksanakan oleh guru.
3)        Mendengarkan guru menyampaikan rancangan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
4)        Menutup pembelajaran dengan membaca Hamdallah
25    menit

8.       Media dan Sumber Belajar
1.      Media
a)      Papan tulis
b)      Spidol
c)      Media kartu
2.      Sumber
a)      Suci Rahayu & Toifuri, 2007 Pendidikan Agama Islam SMA (Jakarta: Ganesa Exact)
b)      Samsuri, 2007, pendidikan agama islam untuk kelas X SMA
c)      Internet
d)     Al-Qur’an dan terjemahannya
9.       Jenis Penilaian
1.      Teknik                         : Tulisan
2.      Bentuk instrumen        : Esay
Esay
1)      Jelaskanlah apa saja yang melatar belakangi Hijrah Rasulullah ke Yatsrib!
2)      Tuliskanlah  3 peperangan yang terjadi di Zaman Rasulullah saw!
3)      Mengapa banyak orang-orang Yatsrib yang memeluk Islam?
          Guru Pembimbing                                             Padang Panjang, 20 Mei 2013
                                                                                     Mahasiswa PPL

         HEMA ANITA, S.Ag                                       ZAINAL MASRI
         NIP.19750405 200501  2 006                          NIM. 09 101 023